Penggunaan radiasi dalam dunia kedokteran terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Dalam dunia kedokteran, radiasi menjadi salah satu alat penunjang yang sangat penting, yang pemanfaatannya meliputi tindakan-tindakan radiodiagnosis, radioterapi, dan kedokteran nuklir. Ketiga jenis radiasi tersebut mempunyai sumber radiasi yang spesifikasi fisiknya berbeda-beda dengan faktor risiko yang berbeda-beda pula.
Untuk itu, semua pemakaian radiasi, baik
untuk diagnosis, terapi, maupun kedokteran nuklir, harus selalu melalui proses
justifikasi dan optimasi agar pasien mendapatkan keuntungan sebesar mungkin
dengan risiko sekecil mungkin. Pengkajian risiko akibat paparan radiasi
biasanya didasarkan pada konsep dosis efektif yang diterima oleh tubuh.
Interaksi berkas sinar/radiasi dengan tubuh
selalu menghasilkan suatu distribusi dosis dalam organ tubuh yang sangat sulit
diukur secara langsung, sehingga penyerapan energi langsung pada tubuh akan
terlihat melalui efek-efek biologis radiasi, baik secara langsung (dalam jam,
hari, minggu) maupun tidak langsung (dalam bulan atau tahun)
Anatomi Dasar Sel Manusia
Tubuh manusia pada prinsipnya terdiri dari
berjuta-juta sel. Sel manusia terdiri atas 2 (dua) bagian besar, yakni inti
(nukleus) dan plasma sel (sitoplasma). Inti (nukleus) dilapisi oleh sebuah
membran yang mempunyai pori-pori yang memungkinkan terjadinya perpindahan
bahan-bahan dari dalam inti sel ke plasma atau sebaliknya. Lapisan yang
membungkus inti ini dinamakan "nuclear membrane", sedangkan
pori-porinya dinamakan "nuclear pore". Lapisan tipis ini juga
memungkinkan perpindahan bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya.
Organ sel yang terdapat di dalam inti sel :
- Nukleus, yakni suatu organ dalam inti yang terlihat jelas di dalam sel. Peranannya belum diketahui dengan pasti, namun dicurigai kemungkinan berperan dalam pembedahan sel (mutasi).
- Kromosom, adalah organ sel yang mempunyai peranan penting bagi penyimpanan segala informasi yang berhubungan dengan masalah keturunan atau karakteristik dasar manusia (bears of hereditary information).
Dalam sel-sel tubuh manusia terdapat 23
pasang kromosom. Dari 23 pasangan kromosom, 22 pasangan di antaranya mempunyai
bentuk umum yang sama, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sedang pasangan
yang ke-23 mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh sebab itu, satu pasangan yang
berbeda ini dinamakan kromosom seks (sex cromosome), sedangkan 22
pasangan kromosom lainnya dinamakan outsome.
Setiap individu kromosom, baik outsome
ataupun kromosom seks, pada dasarnya terbentuk dari suatu rangkaian yang
panjang sekali dari bahan kimiawi, yang dinamakan sebagai molekul deoxyribose
nucleid acid atau DNA. Ia merupakan pemegang
utama instruksi genetik atau informasi herediter dari sel-sel tersebut. Bila
dirinci lebih jauh, sebuah kromosom pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian
yang lebih kecil yang dinamakan gen.
Beberapa Faktor yang
Mengakibatkan Terjadinya Efek Radiasi pada Tubuh
Radiasi dapat mengganggu fungsi
normal tubuh manusia, dari taraf yang paling ringan hingga fatal. Derajat
taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
- Jenis radiasi
- Radiasi eksterna: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia yang dapat memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian. Radiasi dari sumber alpha dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV, tidak cukup kuat untuk menembus kulit manusia, sehingga tidak berbahaya. Radiasi dari sumber sinar-X dan gamma serta neutron lain yang lebih besar dari 65 KeV, cukup kuat untuk menembus kulit manusia sehingga cukup berbahaya.
- Radiasi interna, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka pada kulit.
- Lamanya penyinaran.
- Jarak sumber dengan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar