Kamis, 23 Januari 2014

Efek Radiasi pada Tubuh Manusia


Penggunaan radiasi dalam dunia kedokteran terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Dalam dunia kedokteran, radiasi menjadi salah satu alat penunjang yang sangat penting, yang pemanfaatannya meliputi tindakan-tindakan radiodiagnosis, radioterapi, dan kedokteran nuklir. Ketiga jenis radiasi tersebut mempunyai sumber radiasi yang spesifikasi fisiknya berbeda-beda dengan faktor risiko yang berbeda-beda pula.
Untuk itu, semua pemakaian radiasi, baik untuk diagnosis, terapi, maupun kedokteran nuklir, harus selalu melalui proses justifikasi dan optimasi agar pasien mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan risiko sekecil mungkin. Pengkajian risiko akibat paparan radiasi biasanya didasarkan pada konsep dosis efektif yang diterima oleh tubuh.
Interaksi berkas sinar/radiasi dengan tubuh selalu menghasilkan suatu distribusi dosis dalam organ tubuh yang sangat sulit diukur secara langsung, sehingga penyerapan energi langsung pada tubuh akan terlihat melalui efek-efek biologis radiasi, baik secara langsung (dalam jam, hari, minggu) maupun tidak langsung (dalam bulan atau tahun)

Anatomi Dasar Sel Manusia
Tubuh manusia pada prinsipnya terdiri dari berjuta-juta sel. Sel manusia terdiri atas 2 (dua) bagian besar, yakni inti (nukleus) dan plasma sel (sitoplasma). Inti (nukleus) dilapisi oleh sebuah membran yang mempunyai pori-pori yang memungkinkan terjadinya perpindahan bahan-bahan dari dalam inti sel ke plasma atau sebaliknya. Lapisan yang membungkus inti ini dinamakan "nuclear membrane", sedangkan pori-porinya dinamakan "nuclear pore". Lapisan tipis ini juga memungkinkan perpindahan bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya.
Organ sel yang terdapat di dalam inti sel :
  1. Nukleus, yakni suatu organ dalam inti yang terlihat jelas di dalam sel. Peranannya belum diketahui dengan pasti, namun dicurigai kemungkinan berperan dalam pembedahan sel (mutasi).
  2. Kromosom, adalah organ sel yang mempunyai peranan penting bagi penyimpanan segala informasi yang berhubungan dengan masalah keturunan atau karakteristik dasar manusia (bears of hereditary information).
Dalam sel-sel tubuh manusia terdapat 23 pasang kromosom. Dari 23 pasangan kromosom, 22 pasangan di antaranya mempunyai bentuk umum yang sama, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sedang pasangan yang ke-23 mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh sebab itu, satu pasangan yang berbeda ini dinamakan kromosom seks (sex cromosome), sedangkan 22 pasangan kromosom lainnya dinamakan outsome.
Setiap individu kromosom, baik outsome ataupun kromosom seks, pada dasarnya terbentuk dari suatu rangkaian yang panjang sekali dari bahan kimiawi, yang dinamakan sebagai molekul deoxyribose nucleid acid atau DNA. Ia merupakan pemegang utama instruksi genetik atau informasi herediter dari sel-sel tersebut. Bila dirinci lebih jauh, sebuah kromosom pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil yang dinamakan gen.

Beberapa Faktor yang Mengakibatkan Terjadinya Efek Radiasi pada Tubuh
Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling ringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
  1. Jenis radiasi
    • Radiasi eksterna: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia yang dapat memberikan radiasi total pada tubuh atau partial/sebagian. Radiasi dari sumber alpha dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV, tidak cukup kuat untuk menembus kulit manusia, sehingga tidak berbahaya. Radiasi dari sumber sinar-X dan gamma serta neutron lain yang lebih besar dari 65 KeV, cukup kuat untuk menembus kulit manusia sehingga cukup berbahaya.
    • Radiasi interna, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka pada kulit.
  2. Lamanya penyinaran.
  3. Jarak sumber dengan tubuh.
Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar