Kamis, 23 Januari 2014

USG Kandung Empedu



USG Kandung Empedu
Merupakan pemeriksaan kandung empedu dengan mengunakan energi gelombang suara.Dengan pemeriksaan ini, kandung empeduakan tergambar sehingga kita bisa mengetahui adakah kelainan pada kandung empedu.

a.       Persiapan pasien
Pasien di instruksikan untuk puasa sekitar 8 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.  Puasa yang dimaksud adalah puasa makan, jadi pasien boleh minum air putih.Bila gejalanya akut, pemeriksaan bisa langsung dilakukan.  Jika kondisi memungkinkan, pasien bayi jangan di berikan makan selama 3 jam sebelum dilakukan pemeriksaan (sumber : Manual of Diagnostik Ultrasound).

b.      Posisi Pasien
Pasien di posisikan terlentang senyaman mungkin.Bila di perlukan, pasien dapat diposisikan miringatau decubitus.Jika dengan posisi tersebut masih sulit dalam mendapatkan gambaran kandung empedu, dapat dilakukan posisi duduk atau tegak.

c.       Pemilihan Tranduser
Tranduser yang biasa digunakan adalah jenis convex.Pemilihan frekuensi tranduser tergantung keadaan pasien.  Jika pasien gemuk, maka digunakan tranduser dengan frekuensi 3,5 MHz.  Namun, jika pasien anak-anak atau orang dewasa kurus, maka tranduser yang digunakan adalah berfrekuensi 5 MHz (sumber,Manual book Ultrasound).

d.      Teknik skening
Lakukan skening transversalsubcostal pada midclavicularline.Kemudian kita sweeping sampai menemukan kandung empedu.Jika sudah di dapat, selanjutnya putar tranduser 90° ke arah kiri sehingga menjadi skening longitudinal (sumber, Manual book Ultrasound).Lakukan sweeping untuk mencari gambaran kandung empedu.Cari gambar kandung empedu yang paling panjang.Jika sudah mendapatkan gambar kandung empedu, kemudian freeze.

Terkadang, skening subcostal tidak mampu menampilkan gambar kandung empedu.  Maka dilakukan skening alternatif, yaitu intercostal.  Skening ini dilakukan dengan cara menempelkan tranduser pada sela-sela iga.  Selanjutnya lakukan pengukuran pada dinding kandung empedu dan batu. 
e.       Gambaran USG kandung empedu
Gambaran hasul pemeriksaan kandung empedu sangat khas.  Kandung empedu tergambar sebagai suatu struktur unechoic lonjong.  Kandung empedu dikelilingi dinding hiperechoic yang nantinya akan diukur ketebalannya.  Jika skening dilakukan dengan cara subcostal, maka kandung empedu seolah-olah di dalam struktur hipoechoic, yaitu hati. 
Kandung empedu mempunyai batas yang tegas.  Dinding kandung empedu tergambar sebagai struktur hiperechoic yang menhelilingi kandung empedu.  Pada pemeriksaan USG kandung empedu, salah satu bagian yang nantinya di ukur adalah tebalnya dinding kandung empedu. 
Pada skening intercostal, kandung empedu terlihat diluar hati.  Karakteristik kandung empedu sama dengan posisi skening subcostal.  Dalam skening intercostal, mungkin lapangan gambar tidak terlalu luas karena tertutup bayangan akuistik dari tulang iga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar